Liga Inggris: Akhiri Musim dengan Bobrok Maksimal, Manchester United Dinodai Rekor Apik Sang Mantan
Entah karena tidak tahu atau memang tidak peduli, Wilfried Zaha sama sekali tidak menyinggung capaian spesialnya itu.
Sang man of the match memilih fokus membahas bagaimana cerahnya masa depan Crystal Palace di bawah asuhan Patrick Vieira.
"Aku rasa musim ini Palace memiliki skuat yang paling menarik setelah sekian lama. Lihat saja para pemain yang kami punya seperti (Eberechi) Eze, Michael (Olise), dan JP (Mateta)," beber Zaha.
"Senang sekali rasanya mendapatkan tiga poin. Pertandingan terakhir selalu saja bisa membawa gairah lebih," tambah pemain sayap 29 tahun tersebut.
Memang tidak ada gunanya mem-bully Manchester United lebih jauh lagi. Mereka sudah kepayahan untuk menanggung aib mereka sendiri di musim 2021/2022 ini.
United finis di peringkat keenam klasemen akhir usai hanya meraih 16 kemenangan, sepuluh seri, dan 12 kekalahan, dengan menghimpun 58 poin sepanjang musim ini.
Parahnya, sebagaimana dibeberkan Opta, perolehan poin Manchester United itu merupakan yang paling rendah dalam sejarah mereka berkancah di Liga Inggris.
6 & 0 - Manchester United have lost six consecutive away league matches for the first time since March 1981 and have failed to end a league campaign with a positive goal difference (0 in 2021-22) for the first time since 1989-90 (-1). Onlooker. #PL pic.twitter.com/UzZLAPPnuL
— OptaJoe (@OptaJoe) May 22, 2022
Rekor poin terendah mereka terjadi pada musim 2013/14. Kala itu Manchester Merah masih mampu mengemas 64 angka.
Untuk pertama kalinya juga sejak musim 1989/90 (-1), Manchester United menuntaskan musim di kasta teratas dengan satu pun selisih gol 0.
Ditambah lagi mereka juga mengakhiri musim Liga Inggris dengan kekalahan tandang enam kali beruntun. Sebuah aib yang harusnya tetap tenggelam di Maret 1981.