In-depth

Kelana Mahesa, Jendral Lapangan Tengah Timnas Indonesia yang Kian Matang di Liga Jerman

Rabu, 25 Mei 2022 16:00 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© PSSI
Kelana Noah Mahesa dan Luah Fynn Jeremy, dua pemain keturunan Indonesia-Jerman yang dipanggil Shin Tae-yong ke TC Timnas U-19. Copyright: © PSSI
Kelana Noah Mahesa dan Luah Fynn Jeremy, dua pemain keturunan Indonesia-Jerman yang dipanggil Shin Tae-yong ke TC Timnas U-19.
Tumpuan di Liga Jerman

Melansir dari laman transfermarkt, diketahui bahwa Kelana Mahessa hengkang dari klub lamanya Bonner SC menuju Frechen 20 sejak 19 Juli 2021.

Secara level kompetisi, Frechen 20 sejatinya berada satu strata dibawah Bonner SC. Hingga penutupan kompetisi musim ini, Frechen 20 bertengger di urutan keempat Mittelrhein Liga atau kasta kelima Liga Jerman.

Sementara Bonner SC merupakan tim yang bermain di Regionalliga West atau kasta keempat Liga Jerman.

Namun sampai pekan ke-38, Bonner SC masih tertahan di urutan ke-16 dan berpotensi degradasi musim depan.

Meski secara bermain di kompetisi yang lebih rendah, namun Kelana Mahesa malah sukses bersinar bersama Frechen 20 dan dapatkan menit bermain lebih banyak musim ini.

Tercatat saat masih memperkuat Bonner SC, mantan penggawa FC Viktoria Köln U17 tersebut hanya bermain sebanyak 11 pertandingan tanpa mencetak satu gol ataupun assists di semua kompetisi.

Berbanding terbalik ketika Kelana Mahesa memperkuat Frechen 20 musim ini. Tercatat hingga pekan ke-34, Kelana Mahesa sudah tampil sebanyak 23 pertandingan di ajang Mittelrhein Liga.

Selain itu, Kelana Mahesa juga bermain dalam dua pertandingan Mittelrheinpokal atau Piala Liga untuk kasta kelima Liga Jerman.

Tak cuma menit bermain yang kian banyak, torehan gol Kelana Mahesa juga alami peningkatan sepanjang musim 21/22 ini.

Total dari 23 pertandingan di ajang liga, Kelana Mahesa berhasil mencetak tiga gol dan membantu Frechen 20 bertengger di urutan keempat klasemen sementara.

Dengan menyisakan tiga pertandingan hingga akhir musim, Kelana Mahesa berpotensi besar membawa Frechen 20 bertahan di empat besar dan menghindarkan klub dari zona degradasi.