“Alasan kuat saya bergabung di PSS Sleman karena faktor fanatisme dari suporternya dengan banyak koreo yang dilakukan,” jelasnya.

Pria kelahiran Sorong, 36 tahun yang lalu ini memohon doa restu dan dukungan kepada suporter dan masyarakat Sleman kepada PSS dalam berkiprah di kompetisi mendatang.

“Dengan kehadiran saya disini, mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Sleman untuk menyatukan hati agar bisa membawa PSS Sleman lebih baik lagi,” timpal Boaz.

Boaz juga tak bisa memungkiri ada beban target yang harus dia pikul saat gabung PSS. Namun, target tersebut dinilai wajar karena profesinya sebagai pesepak bola profesional.

Pemain kelahiran Sorong ini mengaku kepincut dengan PSS Sleman karena klub asal D.I. Yogyakarta tersebut memiliki suporter yang siap mendukung kapan pun dan dimana pun.

“Yang pasti seluruh masyarakat tahu, musim kemarin PSS hampir masuk ke jurang degradasi, puji Tuhan PSS bisa bertahan di Liga 1 karena dukungan fanatik yang sangat besar dari suporter yang luar biasa,” ujar Solossa.

“Saya melihat sendiri kemana-mana PSS pergi mereka selalu setia mendampingi. Itu yang membuat kami semua pemain termotivasi lebih untuk membawa PSS menjadi lebih baik,” lanjutnya.