Tiba di Jakarta, Calon Naturalisasi Shayne Pattynama Pamer Kemampuan Berbahasa Indonesia
Beberapa hari sebelumnya dua calon bintang naturalisasi lain dalam diri Jordi Amat dan Sandy Walsh sudah lebih dulu datang ke Indonesia dari negara tempat masing-masing berkarier.
Seperti halnya Shayne Pattynama, proses pergantian paspor keduanya juga belum rampung sehingga belum bisa resmi menyebut diri mereka orang Indonesia.
Hanya saja untuk Amat dan Walsh, mereka sudah diajak dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia oleh Shin Tae-yong selaku pelatih kepala untuk sekedar mengisi waktu dan berbagi ilmu pada penggawa lain.
Lambannya naturalisasi untuk Pattyynama mungkin masih bisa diwajarkan mengingat pria kelahiran Lelystad, Belanda, tersebut adalah pemain terakhir yang masuk dalam proyek PSSI terbaru.
Sebelumnya PSSI sempat lebih dulu meminati Kevin Diks, Jordy Wehrmann, Ragnar Oratmangoen, Tijjani Reijnders, Meers Hilgers, hingga Emil Audero untuk mendampingi Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Wajar bila kemudian Pattynama tertunda untuk mendapat paspor anyarnya, tetapi fans Timnas Indonesia tidak habis pikir kenapa proses bagi Amat dan Walsh juga sama lambatnya.
Padahal PSSI berencana jika tiga pemain naturalisasi sudah bisa bermain saat timnas Indonesia menjalani kualifikasi akhir Piala Asia 2023.
Kini target tersebut terdengar mustahil karena ajang yang dinanti sudah akan digelar pada 6 Juni mendatang dan kalaupun secara ajaib bisa merampungkan semuanya tidak cukup persiapan untuk meleburkan para bintang baru bersama pemain-pemain lain.
Timnas Indonesia hanya punya satu laga uji coba jelang kualifikasi Piala Asia 2023 yakni melawan Bangladesh pada Rabu (01/06/22) besok.
Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan Sandy Walsh seharusnya sudah bisa mengenakan lambang garuda di dada namun karena proses yang lamban dari naturalisasi, ketiganya hanya bisa jadi penonton saja.