Selama lima tahun mengelola Persiraja, Nazaruddin Dek Gam mengakui Liga 1 2021-2022 adalah musim tersulit. Bukan hanya dalam mencari pemasukan dan sponsor, dengan tak bermain di Aceh saja sudah cukup menggambarkan bagaimana susahnya mengarungi kompetisi.

“Musim lalu adalah musim tersulit bagi saya dan Persiraja, tapi saya tak meninggalkan klub ini. Saya tetap memimpin dalam masa-masa sulit tersebut," beber Nazaruddin Dek Gam.

"Saya tetap berupaya untuk bisa mempertahankan Persiraja di masa sulit itu, bahkan kita membuat perubahan besar di putaran kedua Liga 1 dengan mengontrak pelatih asing dan pemain-pemain baru," jelasnya. 

"Tanpa penonton, tanpa pemasukan, tapi saya tetap bertekad keras untuk tetap menjaga agar Persiraja bertahan di Liga 1, sekali pun saya merugi miliaran rupiah, tapi saya tak pernah meninggalkan utang sepeser pun," imbuh Nazaruddin Dek Gam.