Sudah Sering Buang Uang, Ini Deretan Transfer Gagal Chelsea sebelum Era Todd Boehly
Semua ini dilakukan sebagai upaya pembenahan skuat Chelsea agar bisa bersaing dengan Liverpool dan Manchester City musim depan.
Seperti klub-klub yang juga berbenah jelang musim baru, Chelsea dengan dompet yang cukup tebal agaknya mampu mendatangkan siapa saja yang mereka inginkan di bursa transfer.
Yang mana sebelum ini, sejatinya sudah sering mereka lakukan sebelum kepemilikian berpindah ke tangan Todd Boehly dan konsorsiumnya.
Jika menarik ke belakang, Chelsea memang sudah sangat sering terlibat dalam aktivitas transfer yang jor-joran.
Bahkan, saat musim panas 2020 mereka sempat mengeluarkan uang Rp4,3 triliun untuk memboyong seabrek pemain baru di bursa transfer.
Kai Havertz (Bayer Leverkusen) pun menjadi rekrutan termahal pada periode tersebut, dengan nilai transfer yang menyentuh angka 75 juta poundsterling.
Akan tetapi, seperti bisnis pada umumnya, strategi transfer sebuah klub sepak bola ada yang sukses, ada juga yang gagal. Begitu pula Chelsea.
Untuk mengingat kembali, berikut deretan transfer Chelsea sebelum era Todd Boehly yang ternyata tidak sesuai ekspektasi klub. Siapa saja?
Fernando Torres
Jangankan karier yang gagal bersama Chelsea, kepindahannya dari Liverpool saja sudah menciptakan huru-hara di kalangan suporter The Reds pada 2011.
Terjadi jelang penutupan bursa transfer Januari, hengkangnya bintang berjuluk El Nino itu membuat Liverpool ‘dirampok’ Newcastle United yang menjual Andy Carroll dengan harga tinggi.