Hingga laga memasuki menit-menit akhir babak pertama, kedua tim saling melancarkan tekanan. Namun hingga peluit babak pertama berakhir skor kacamata tak berubah.

Usai turun minum, Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya langsung tancap gas dan memainkan tempo cepat. Kedua kesebelasan pun saling jual beli serangan.

Sejurus dengan itu, beberapa peluang pun tercipta. Namun di 10 menit awal babak kedua baik The Guardian maupun Bajul Ijo belum mampu memecah kebuntuan.

Petaka bagi Bhayangkara FC datang di menit ke-64 saat Ahmad Nufiandani mencatatkan namanya di papan skor.

Bermula dari serangan balik cepat, Brylian Adama mampu memanfaatkan kekosongan di lini pertahanan Bhayangkara FC.

Ia pun berlari setengah lapangan dan tinggal berhadapan dengan kiper. Brylian Adama tak melakukan shooting melainkan umpan pada rekannya Ahmad Nufiandani.

Dengan mudahnya, Ahmad Nufiandani melakukan tap in ke gawang kosong Bhayangkara FC. Gol 1-0 Persebaya Surabaya memimpin.

Kecolongan satu gol, Bhayangkara FC kian bersemangat melancarkan tekanan. Namun Bajul Ijo lebih efektif dalam melakukan serangan balik. Alhasil kendati menguasai pertandingan namun peluang berbahaya justru datang dari Persebaya Surabaya.

Di 10 menit akhir babak kedua, Widodo C Putro memasukkan sejumlah pergantian pemain demi menambah daya gedor. Di antaranya adalah Andik Vermansyah.

Hasilnya, di penghujung pertandingan Anderson Salles sukses menyamakan skor jadi 1-1 setelah memanfaatkan kesalahan komonikasi di lini pertahanan Persebaya Surabaya. Gol tersebut menjadi menutup jalannya pertandingan sekaligus memaksa Bajul Ijo berbagi angka dengan The Guardian.