Nicolo Zaniolo sendiri adalah salah satu pemain kunci bagi AS Roma pada musim 2021/2022 lalu. Meski sempat menjalani start yang lambat namun pemilik nomor punggung 22 itu kian panas seiring berjalannya waktu.

Tidak heran oleh Jose Mourinho ia dianggap sebagai anak emas. Kendati skema 3-5-2 tidak cocok untuk sang playmaker namun The Special One tetap memberinya satu tempat di lini depan sebagai tandem Tammy Abraham.

Puncak performa Zaniolo datang saat AS Roma menjalani laga final Liga Konferensi Europa kontra Feyenoord.

Zaniolo keluar sebagai pahlawan Il Lupi dengan menyumbang gol semata wayang yang bebruah trofi perdana klub tersebut dalam 15 tahun terakhir.

Sayangnya kebersamaan Zaniolo dan Mourinho sepertinya tidak bisa berlangsung lebih lama karena sejak musim masih bergulir separuhnya beredar isu ada sedikit konflik yang tercipta akibat perbedaan pendapat soal taktik.

Memang keduanya tidak sampai bermusuhan namun Jose Mourinho enggan lebih sering memainkan formasi 4-2-3-1 dan menjadikan Nicolo Zaniolo seorang gelandang sayap.

Akhirnya Zaniolo enggan untuk memperpanjang kontraknya yang akan habis pada Juni 2024 mendatang dan kebetulan pihak klub butuh dana segar di bursa transfer untuk merenovasi skuat.

AS Roma memasang harga 60 juta Euro untuk si bintang kidal dan sampai saat ini sejumlah raksasa di Italia maupun Eropa kabarnya telah menunjukkan keterkarikan melakukan pendekatan di bursa transfer.

AC Milan kabarnya jadi peminat terkuat dan siap menjadikan Nicolo Zaniolo jenderal lapangan tengah mereka usai tidak puas dengan performa Brahim Diaz.