Ngebet Datangkan Rabiot dari Juventus ke Chelsea, Tuchel bak Jilat Ludah Sendiri
Laporan yang mengatakan Thomas Tuchel ingin mendatangkan Adrien Rabiot ke Chelsea banyak membuat orang merasa janggal. Hal ini tak lepas dari masa lalu kedua sosok tersebut di PSG.
Memang benar Tuchel dan Rabiot pernah bekerjasama di PSG. Namun, hubungan keduanya bisa dikatakan jauh dari kata harmonis, dan malah dekat dengan kata ‘buruk’.
Sebagai permulaan, Tuchel dan Rabiot pernah bekerjasama hanya semusim saja, yakni pada musim 2018/19, saat pelatih asal Jerman itu mendarat di PSG.
Dalam satu musim tersebut, Tuchel dan Rabiot tak punya ikatan yang harmonis. Hal ini dikarenakan tingkah sang pemain yang dianggap merusak ruang ganti.
Kembali ke November 2018, Rabiot menyatakan enggan memperpanjang kontraknya di PSG dan tak akan bermain hingga akhir musim.
Hal ini membuat Tuchel geram, karena tingkah Rabiot itu berpotensi membuat kamar ganti PSG gonjang-ganjing. Apalagi, eks pemain Toulose ini merupakan pemain Prancis, yang jelas punya pengaruh kuat ketimbang pemain lainnya.
Saking geramnya, Tuchel bahkan tak pernah meminta Rabiot untuk kembali dan melarangnya masuk ke kamar ganti pemain hingga musim 2018/19 usai.
“Saya tak meminta Rabiot untuk kembali. Situasi tetap sama seperti November (2018). Pihak klub memutuskan menangguhkannya,” ujar Tuchel dilansir dari Fotmob.
Kegeraman Tuchel ini buah dari tidak komitmennya Rabiot ke timnya, yang di tengah-tengah musim malah ingin pergi karena ada ketertarikan Barcelona.
Hal ini serupa dengan kasus Romelu Lukaku di musim 2021/22 lalu. Sehingga, aneh rasanya jika Tuchel justru ingin Rabiot, yang pernah bermasalah dengannya, bergabung kembali dengannya di Chelsea.
Keanehan makin terlihat dari komposisi Chelsea saat ini, di mana pemain baru di sektor gelandang bukanlah sektor yang dibutuhkan Tuchel saat ini.
Apalagi, Rabiot tak punya catatan mentereng ketimbang barisan gelandang Chelsea seperti Jorginho, Mateo Kovacic, dan juga N’Golo Kante.