Pendukung timnas Indonesia sepertinya sangat senang jika punya pemain naturalisasi atau keturunan yang tetap berkiprah di Eropa meski sudah dipanggil Merah-Putih.

Dengan demikian harapannya kualitas skuat dan permainan timnas Indonesia akan naik levelnya. Maka dari itu ketika Jordi Amat memutuskan untuk hijrah dari Belgia ke Malaysia, amarah publik datang.

Terutama setelah sebelumnya sang bek sentral 30 tahun mengaku masih ingin bermain di Eropa walau kontraknya bersama KAS Eupen usai.

Johor Darul Ta'zim memang bermain di level elite Asia karena ikut serta di Liga Champions Asia namun penyokong timnas Indonesia tetap saja kecewa.

Sebagian dari mereka bahkan membuat kampanye agar PSSI menghentikan proses naturalisasi Amat dan menyisakan Sandy Walsh dan Shayne Pattynama saja.

Hanya saja Jordi Amat kemudian membuat klarifikasi soal keputusannya bermain di Malaysia. Ia ingin lebih dekat dengan Indonesia dan bukan termotivasi oleh harta.

Toh sudah terlambat untuk menarik proposal pergantian paspor untuk Amat karena ia adalah pemain yang memang diminati pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Pada Kamis (30/06/22), DPR dilaporkan telah menerima Surat Presiden (Surpres) perkara naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Waslh sekaligus.

Dalam waktu dekat kedua pemain akan segera bisa meresmikan status mereka sebagai WNI dan berhak menerima panggilan ke timnas Indonesia.