Turnamen Piala AFF U-16 ini sendiri digelar sejak tahun 2002. Kala itu negara serumpun Malaysia dan Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah edisi perdana.

Secara mengejutkan negara-negara yang sepak bolanya tak punya tradisi kuat justru tampil mendominasi, dengan melaju hingga parati final.

Myanmar dan Laos tampil di final, sementara para tuan rumah hanya mampu finis di peringakt ke-3 (Indonesia), dan ke-4 (Malaysia). Sedangkan sang juara di menangkan oleh Myanmar.

Setelah itu, turnamen Piala AFF U-16 sempat terhenti selama tiga tahun. Baru kembali digelar pada tahun 2005, dengan Thailand menjadi tuan rumahnya.

Lagi-lagi Myanmar keluar sebagai juaranya, di susul Thailand di posisi runner-up.

Sejak saat itu, Piala AFF U-16 kini dihelat setiap tahun berbeda dengan level senior yang hanya dua tahun sekali.

Menariknya untuk level kelompok umur ini, AFF selaku asosiasi sepak bola di ASEAN, pernah membuat terobosan untuk memberikan daya tarik yakni mengundang beberapa negara kuat.

Tercatat beberapa edisi Piala AFF U-16, terdapat sejumlah negara dari luar anggota AFF yang pernah ikut berpartisipasi.

Negara-negara yang diundang juga bukan kaleng-kaleng karena memiliki tradisi kuat di kawasan sepak bola Asia, seperti Jepang, Bahrain, hingga China. Bangladesh juga sempat diundang memeriahkan.

Sementara itu untuk Australia, bukanlah negara undangan karena mereka telah masuk dalam federasi AFF.