Karismatik Jose Mourinho dan Skuad Elite AS Roma di Liga Italia: Serigala Terlahir Kembali
Keberhasilan AS Roma memboyong beberapa nama tenar tidak lepas dari sosok pelatihnya, Jose Mourinho. Pria asal Portugal itu memang dikenal sebagai salah satu juru taktik terhebat di Eropa.
Buktinya, ia langsung memberikan dampak besar bagi permainan tim, kebijakan transfer, hingga prestasi yang sudah lama didambakan oleh pendukung Giallorossi.
Untuk performa, AS Roma diubahnya menjadi salah satu tim tangguh dalam pertahanan dan tajam dalam melakukan serangan.
Di Liga Italia musim lalu, AS Roma menjadi salah satu dengan pertahanan cukup bagus karena menempati urutan keempat dalam hal kebobolan di enam besar papan atas.
Mereka kemasukan 43 gol di bawah pemuncak klasemen Liga Italia musim lalu, AC Milan (31 gol), Napoli (31 gol), Inter Milan (32 gol), Juventus (37 gol) dan di atas Lazio (58 gol).
Sedangkan untuk kebijakan transfer klub, Jose Mourinho sukses membuat manajemen AS Roma berani keluar uang, demi bisa menggaet beberapa pemain bintang yang dibutuhkannya.
Musim lalu, mereka berhasil meyakinkan Tammy Abraham pindah dari Chelsea. Keyakinan Jose Mourinho terhadap talenta mantan anak asuhnya terbukti tepat.
Sebab Tammy Abraham tampil moncer bersama AS Roma di Liga Italia dan jadi andalan di lini depan. Total ia mengoleksi 17 gol pada musim lalu di kompetisi lokal.
Padahal sebelumnya di klub lamanya, Chelsea, bakat Tammy Abraham tak dilirik oleh pelatih Thomas Tuchel, lebih memilih mendatangkan striker Romelu Lukaku musim lalu.
Kecerdikan Jose Mourinho dalam memoles pemain sudah terbukti di beberapa klub lamanya. Di Tottenham Hotspur misalnya sebelum bergabung dengan AS Roma.
Di tangannya, Kane menjelma menjadi striker serba bisa dengan sumbangan 23 gol dan 14 assist dari 35 pertandingan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Musim depan, bukan tidak mungkin Tammy Abraham akan menjelma jadi salah satu penyerang dengan torehan banyak gol. Apalagi ia akan mendapat duet yang sama tajamnya, yaitu Paulo Dybala.
Dengan hadirnya Dybala, pundi-pundi gol Tammy kemungkinan akan lebih banyak di musim depan.
Pasalnya, pemain asal Argentina itu tak hanya mumpuni perihal mencetak gol, namun juga sebagai pelayan striker utama.
Dybala dapat bermain sebagai trequartista yang berdiri tepat di belakang striker nomor 9.
Dilansir FBref, akurasi passing Dybala mencapai angka 88.2 persen per laganya, umpan ke sepertiga akhir sang pemain juga mencolok yaitu di angka 3.56 per pertandingan.
Dengan catatan seperti itu, Tammy akan semakin dimanjakan dengan umpan-umpan dan visi bermain Dybala yang di atas rata-rata.