Karismatik Jose Mourinho dan Skuad Elite AS Roma di Liga Italia: Serigala Terlahir Kembali
AS Roma kini mulai memetik hasil dari kecerdikan Jose Mourinho sebagai seorang pelatih. Hal itu ditandai dengan putusnya puasa gelar musim lalu.
Jose Mourinho berhasil mengantarkan AS Roma merebut gelar kompetisi bergengsi antar klub Eropa kasta ketiga, UEFA Conference League usai mengalahkan Feyenoord Rotterdam dengan skor 1-0 di final.
Sementara di Liga Italia, mereka berhasil finis di peringkat ke-6 dan akan tampil di Liga Europa musim depan. Musim sebelumnya, mereka finis di posisi ke-7.
Untuk terus mendatangkan prestasi AS Roma langsung bergerak cepat mendatangkan pemain bintang ternama yang dibutuhkan oleh Jose Mourinho.
Satu nama yang fenomenal adalah Paulo Dybala. Penyerang Argentina itu padahal diincar banyak klub ternama seperti Chelsea, Manchester United hingga Real Madrid.
Usai kontraknya tak diperpanjang oleh Juventus. Tetapi dia membuat keputusan mengejutkan dengan bergabung AS Roma.
Dengan hadirnya Dybala, jelas harapan untuk mendatangkan trofi yang lebih elite pada musim depan tertanam di pundak The Special One.
Bersama Mourinho, Giallorossi bermain dengan dua skema, yaitu 3-5-2 dan 4-2-3-1, skema itu hampir mirip seperti apa yang dia tunjukkan bersama Spurs.
Tak hanya di lini depan, AS Roma juga akan tangguh di lini tengah dengan kehadiran Gioriginio Wijnaldum.
Sebelumnya ia memiliki memiliki gelandang box to box yang dapat mencetak gol, sedangkan di Spurs tidak ada.
Orang itu adalah Jordan Veretout, Sebagai gelandang box to box, Veretout tidak hanya diandalkan Mourinho untuk menjelajah lini tengah, namun juga mencetak gol dan memberi assist dari lini kedua.
Hasilnya terbukti, Veretout jadi salah satu gelandang subur di AS Roma dengan torehan 4 gol dan 10 assist.
Kedatangan Wijnaldum akan semakin menambah keseimbangan di lini tengah tim Serigala Ibu Kota.
Menarik dinantikan kiprah AS Roma musim depan, apakah mereka mampu mendatangkan tsunami trofi termasuk memenangkan gelar Liga Italia.