Keasyikan menyerang, gawang Bali United malah jebol oleh tim tamu lewat Abel Camara di menit ke-22. Memanfaatkan umpan dari Renshi Yamaguchi, Kamara mengkonversinya jadi gol. Arema FC pun memimpin 1-0.

Kecolongan satu gol, Bali United terpantik untuk meningkatkan intensitas serangan. Hasilnya, pada menit ke-28 Bali United menyamakan skor lewat Mbarga.

Bermula dari umpan lampung Fadil Sasu di sisi kiri pertahanan Singo Edan, Mbarga menyambutnya dengan tandukan mematikan. Gol skor berubah jadi 1-1.

Usai gol Mbarga, Bali United terus mengurung pertahanan Arema FC. Namun skor sama kuat 1-1 tetap tak berubah. Serdadu Tridatu pun bermain imbang hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, kedua kesebelasan langsung tancap gas dan memainkan permainan terbuka. Sejurus dengan itu, jual beli serangan pun terjadi.

Pada 10 menit awal babak kedua, baik Bali United maupun Arema FC sama-sama mendapat peluang untuk mencetak gol.

Serdatu Tridatu mendapat mendapat peluang lewat Mbarga, sementara Singo Edan punya kans mencetak gol lewat Camara. Namun tak ada yang menghasilkan gol.

Laga memasuki 20 menit awal babak kedua, tempo permainan pun kian meningkat. Sejurus dengan itu hujan peluang pun terjadi.

Kendati demikian tak ada gol tambahan yang tercipta. Situasi tersebut berlangsung hingga laga memasuki menit-menit akhir pertandingan.

Laga yang tampaknya akan berakhir 1-1 berubah seketika setelah Ricky Fajrin mencetak gol bunuh diri di menit-menit krusial babak kedua. Bermula dari sepakan Ilham Udin, Fajrin salah mengantipasi bola yang mengakibatkan gol bunuh diri. Gol tersebut menjadi penanda berakhirnya pertandingan. Alhasil Bali United harus takhluk oleh Arema FC dengan skor akhir 1-2.