Liga Indonesia

Pelatih Persija Bicara Ekspresi 'Frustasi' Krmencik dan Abdulla Yusuf saat Lawan RANS di Liga 1

Selasa, 23 Agustus 2022 03:20 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Juni Adi
© Khairul Imam/Persija
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll saat konfrensi pers usai laga Persija Jakarta vs Madura United di Piala Presiden 2022. Foto: Khairul Imam/Persija Copyright: © Khairul Imam/Persija
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll saat konfrensi pers usai laga Persija Jakarta vs Madura United di Piala Presiden 2022. Foto: Khairul Imam/Persija

FOOTBALL265.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomad Doll angkat bicara soal penampilan striker asing, Michaek Krmencik yang belum tunjukan tajinya sebagai mesin gol utama di Liga 1.

Dia menampik jika pemain bekepala plontos itu kesulitan beradaptasi di Persija Jakarta. Dari empat laga yang dijalani, Krmencik baru cetak satu gol. Tapi, hal itu bukan masalah besar bagi Thomas Doll. 

Pelatih asal Jerman itu menilai Krmencik bermain cukup bagus. Striker berpaspor Ceko tersebut bisa jadi pemantul dan membuka ruang bagi pemain lain untuk bisa mencetak gol. 

"Kita bisa melihat Michael selalu berjuang di lapangan, terutama di pertandingan lawan RANS. Michael memenangkan banyak duel," ujar Thomas Doll

"Dia pun membuat ruang untuk Yusuf (Helal) dan Hanno (Behrens). Dari jalur larinya pemain belakang lawan terpancing untuk menjaganya. Banyak yang tidak melihat hal itu," imbuhnya.

Satu-satunya gol Krmencik sejauh ini dilesakan ke gawang Persikabo 1973 pada pekan keempat. Saat lawan RANS Nusantara FC pekan lalu, striker 29 tahun itu terlihat frustasi karena jarang mendapat bola atau umpan matang. 

"Tidak hanya Michael, Hanno dan Yusuf juga memiliki tugas untuk membuat ruang satu sama lain. Namun mereka berdua bermain lebih ke tengah. Mereka tidak langsung bermain di depan secara gamblang," tutur Thomas Doll. 

Tak hanya berbicara soal Michael Krmencik, Thomas Doll juga menyoroti penampilan pemain asing lainnya yakni Abdulla Yusuf. Nama terakhir dikatakan telah jawab rasa penasaran jurnalis terkait kemampuannya.