Layaknya Shayne Pattynama, Tijjani Reijnders pun sebenarnya juga masuk dalam radar PSSI untuk dimasukkan dalam program naturalisasi.

Usianya yang masih relatif muda, 24 tahun, dan fakta jika ia bermain reguler bersama salah satu kesebelasan di liga top Eropa semakin membuat daya tariknya begitu kuat.

Reijnders bisa menjadi pemain kunci bagi timnas Indonesia dalam jangka panjang dan ia bukan opsi yang buruk untuk dijadikan kiblat membangun skuat.

Terlebih lagi Shin Tae-yong selaku pelatih kepala timnas Indonesia juga meminta pada pihak federasi untuk memanggilnya.

Satu lagi bukti kenapa jebolan akademi FC Twente, PEC Zwolle, dan AZ Alkmaar itu memang punya kualitas.

Sayangnya Reijnders menolak tawaran dari PSSI untuk mengenakan seragam Merah-Putih. Alasannya tidak begitu dibeberkan namun ia sepertinya masih ingin fokus pada karier klub.

"Tidak ada yang spesifik mengapa belum mau membela Timnas Indonesia. Mereka cuma untuk saat ini belum tertarik, karena fokus di klubnya," ucap EXCO PSSI, Hasani Abdulgani, kepada INDOSPORT pada medio Februari 2022 lalu.

Alhasil Tijjani Reijnders pun ditanggalkan dari proyek naturalisasi PSSI yang kemudian berlanjut hanya dengan Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan Sandy Walsh untuk diproses.

Akan tetapi tetap masih ada kemungkinan ia berminat membela timnas Indonesia di masa depan. Apabila Tim Garuda mampu menjelma menjadi raksasa di Asia, mungkin bintang Eredivisie Belanda dan Europa Conference League itu mau mengubah keputusannya.