In-depth

3 'Biang Kerok' Kekalahan Chelsea dari Dinamo Zagreb di Liga Champions

Rabu, 7 September 2022 09:55 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© REUTERS/Antonio Bronic
Thomas Tuchel di laga Dinamo Zagreb vs Chelsea di Liga Champions. Foto: REUTERS/Antonio Bronic. Copyright: © REUTERS/Antonio Bronic
Thomas Tuchel di laga Dinamo Zagreb vs Chelsea di Liga Champions. Foto: REUTERS/Antonio Bronic.
Melihat 'Biang Kerok' Kekalahan Chelsea

Kekalahan ini tentu sebuah hasil yang mengejutkan bagi publik, mengingat Chelsea adalah salah satu tim yang diunggulkan di Grup E.

Apalagi, dengan tambahan amunisi pemain yang mereka datangkan di bursa transfer lalu, membuat orang-orang penasaran akan seperti apa sepak terjang The Blues setelah berbelanja besar-besaran.

Akan tetapi, takdir ternyata berkata lain. Lantas, apa saja ‘biang kerok’ kekalahan Chelsea dari Dinamo Zagreb di laga perdana mereka di fase grup Liga Champions 2022-2023 ini?

Serba Kurang

Salah satu poin yang menjadi perhatian penting Thomas Tuchel selepas pertandingan. Terlebih, The Blues bertandang ke markas Dinamo Zagreb usai kemenangan tipis kontra West Ham United di Liga Inggris.

Ia pun menyoroti bagaimana anak-anak asuhnya bak kekurangan determinasi untuk menang. Bahkan, pelatih asal Jerman tersebut mengakui kesalahannya dalam menilai kondisi para pemain jelang laga.

“Saya pikir laga terakhir [melawan West Ham] bisa membantu kami. Saya pikir tim sudah siap, saya pikir kami tahu apa yang harus dilakukan,” ucapnya seperti dikutip dari laman ESPN.

Determinasi adalah nilai yang sangat kurang di pertandingan melawan Dinamo Zagreb semalam. The Blues dianggap Thomas Tuchel bermain jauh dari kata maksimal.

“Saya tidak tahu mengapa penampilan [pemain] bisa seperti ini. Kurang determinasi, kurang rasa lapar [untuk menang],” ujarnya lagi.

Bukan hanya itu, ia juga menilai The Blues serba kekurangan banyak hal, mulai dari agresivitas hingga kerja sama tim.

“Saya kesal. Penampilan kali ini tidak cukup klinis, tidak cukup agresif dalam berburu bola, tidak cukup baik secara individu, bahkan tidak cukup baik juga secara tim,” jelasnya.