Dilansir Daily Mail, selain mengawali musim baru bersama Chelsea dengan bapuk, Thomas Tuchel juga dikabarkan memiliki keretakan hubungan dengan para pemainnya.

Pemilihan pemain telah mengejutkan, terkadang mengundang kefrustrasian antara para pemain yang merasa mereka telah ditepikan secara tidak adil atau dimainkan di luar posisi.

Hal itu tampak jelas di Zagreb yang mana Tuchel telah membawa pemain yang sebenarnya ingin angkat kaki di bursa transfer, seperti Hakim Ziyech dan Christian Pulisic.

Ziyech bermain saat dikandaskan Southampton, terlepas dari kenyataan bahwa dia telah menegosiasikan kepindahan dari Chelsea. Pulisic menggantikan Ziyech di pertandingan Liga Inggris berikutnya melawan West Ham United.

Ziyech tidak terlihat seperti pemain yang mencoba menyelamatkan karier pelatihnya ketika dia diturunkan di babak pertama di Zagreb.

Tampaknya masalah kian parah karena penampilannya semakin buruk dari waktu ke waktu dan dalam 50 pertandingan terakhirnya mereka telah kebobolan 53 gol.

Itu adalah tanda terjadinya kerusakan di pertahanan yang menghambat prospek raihan trofi mereka ke depan.

Sehingga, warisan Tuchel telah runtuh secara drastis sejak ia tiba di Stamford Bridge pada 2021 untuk menggantikan Frank Lampard.

Prestasi terciamik Tuchel selama menukangi Chelsea adalah saat pelatih asal Jerman tersebut memenangi trofi Liga Champions dalam waktu enam bulan setelah diangkat sebagai pelatih.