Son mengomentari sorotan dari publik tentang paceklik golnya dengan menyebut bahwa dia hanya bermain untuk kepentingan tim.

“Kondisi ini akan membuat saya lebih kuat, karena saya masih melihat ruang untuk performa saya jauh lebih baik,” kata Son dikutip dari Daily Mail.

“Yang terpenting adalah kami tampil bagus sebagai kesatuan tim, saya akan melakukan apapun untuk Tottenham Hotspur,” ujarnya lagi.

Sebenarnya, nasib serupa yaitu seret gol, sempat dialami oleh Son Heung-min di awal musim lalu. Namun, 10 penampilan terakhirnya untuk Spurs di Liga Inggris, dia mampu mencetak 12 gol sekaligus.

Tambahan 12 gol dari 10 pertandingan terakhir di Liga Inggris musim lalu, membuat dia menyamai Salah sebagai top skorer dengan mengantongi 23 gol.

Lebih lanjut lagi, Son menyampaikan alibinya terkait performanya di depan gawang lawan. Dia juga tidak membantah penyelesaian akhir yang buruk olehnya beberapa kali.

“Jujur, saya akan lebih khawatir jika tidak bisa bikin peluang, tapi kenyataannya saya masih bisa. Selain ada finishing buruk, saya cuma tidak beruntung di beberapa laga,” kata Son lagi.

Son juga mengakui saat dia punya peluang emas tapi tidak bisa menyumbang gol untuk Spurs, merasa cukup frustrasi.

“Saya kadang frustrasi, tapi tidak khawatir. Malah hanya tertawa, karena tim, staf dan para fans selalu membantu saya melalui masa-masa sulit,” katanya.

Akhir kata, Son juga mengatakan dia hanya butuh satu gol saja untuk mengembalikan kepercayaan dirinya dalam membobol gawang lawan.