Liga Indonesia

Miris! Anggaran Stadion JIS Bisa Bangun 8 Stadion GBLA, tapi Kok Belum Standar FIFA?

Jumat, 9 September 2022 17:34 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali (tengah) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri) meninjau Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (22/07/22), jelang Kick-off Liga 1 2022-2023. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali (tengah) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri) meninjau Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (22/07/22), jelang Kick-off Liga 1 2022-2023.
Anggaran JIS 8 x Lipat Pembangunan GBLA

Timnas Indonesia batal menjamu Curacao di Jakarta International Stadium pada FIFA Match Day 2022, karena stadion modern itu belum memenuhi standar kelayakan FIFA.

Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa anggaran yang digelontorkan untuk membangun Jakarta International Stadium (JIS) sangat mahal, mencapai Rp4,5 triliun.

"Pusat turun memberikan bantuan lewat dana PEN sebesar Rp3,6 triliun pada tahun 2020 dan 2021, dari anggaran JIS Rp4,5 triliun," ujar anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, beberapa waktu lalu.

Jika dibandingkan dengan pembangunan stadion lainnya, anggaran yang disiapkan untuk JIS sangat besar berkali-kali lipat.

Sebut saja Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang saat ini digunakan Persib Bandung sebagai markas di kompetisi Liga 1 2022/23.

Proses pembangunan Stadion GBLA dilakukan sejak tahun 2009 dan menelan biaya mencapai sekitar Rp545 miliar.

Untuk angka tersebut saja sudah menuai kontroversi, karena terbilang sangat mahal untuk bisa memenuhi standar internasional.

Rumput yang digunakan adalah Zoysia Matrella Merr, yang dikenal rumput paling top di standar FIFA. Kapasitas tribun yang disiapkan bisa menampung 38 ribu kursi.

Memang, pada akhirnya YAS, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) tahun 2009-2010 ditangkap atas kasus korupsi dana pembangunan Stadion GBLA.

Namun yang pasti, GBLA sudah memenuhi standar internasional, sementara JIS yang memakan anggaran delapan kali lipat, justru belum bisa digunakan untuk FIFA match day.