4 Pemain Naturalisasi di Liga 1 yang Tak Kunjung Bela Timnas Indonesia, Kepentingan Untuk Apa?

Pertama ada nama penyerang asal Kamerun, Guy Junior. Ia sudah berkarier di Liga Indonesia sejak tahun 2005 lalu.
Sejumlah klub besar di kasta tertinggi (sekarang Liga 1) sudah pernah dibelanya seperti PSM Makassar, Madura United, Barito Putera, Borneo FC hingga PSS Sleman.
Setelah cukup lama bermain di Tanah Air, Guy Junior pun memutuskan menjadi WNI dengan status naturaliasi pada tahun 2016.
Kehadiran Guy Junior dengan paspor WNI menjadi angin segar bagi klub yang ingin menggunakan jasanya lokal rasa asing, tapi bisa menambah kouta pemain asing di Liga 1.
Sayangnya, meski sudah lama malang melintang di Liga 1, kemampuan pemain berusia 36 tahun itu belum memikat pelatih Timnas Indonesia hingga sekarang dijabat oleh Shin Tae-yong.
Guy Junior sendiri saat ini memperkuat Sriwijaya FC di Liga 2. Ia sudah tampil sebanyak 3 laga dan mencetak 2 gol.
Sebelumnya, ia membela Barito Putera dan Borneo FC di Liga 1 dalam semusim terakhir.
Herman Dzumafo
Selanjutnya masih dari Kamerun. Kali ini ada Herman Dzumafo Epandi, yang memutuskan menjadi WNI lewat jalur naturalisasi pada tahun 2017.
Penantian Herman Dzumafo menjai warga Indonesia tidaklah sebentar. Ia harus menunggu 10 tahun sejak pertama kali berkarier di sepak bola nasional pada tahun 2007.
Herman Dzumafo datang ke Indonesia setelah direkrut oleh PSPS Pekanbaru dari klub Liga Kamerun, Coton Sport FC.
Performa apiknya membawa Hermand Dzumafo malang melintang membela klub besar di Liga 1 seperti Arema FC, Persib Bandung, hingga Bhayangkara FC dan Dewa United di musim lalu.
Meski bekerja apik di leve klub, Herman belum pernah dipanggil membela Timnas Indonesia, hingga kini usianya sudah menginjak 41 tahun.
Ia menjadi salah satu pemain tertua yang masih aktif bermain di Liga Indonesia. Saat ini Herman Dzumafo membela Bekasi FC di Liga 2, dan sudah mencatatkan 3 penampilan serta 1 gol.