"Selama maine Messidoro koyo paling berkuasa ngono ora bakal dadi tim apik..egois tapi skill yo ra sing sat set. Leren o si Messi (Selama mainnya Messidoro seperti yang paling berkuasa tidak akan jadi tim bagus. Egois tapi skillnya kurang sat set)," tulis @aryoprakoso.

Messidoro baru mau berbagi setelah Persis Solo dalam situasi kalah. Satu umpan matangnya kepada Althaf Indie hampir saja berbuah gol. Sayangnya, sepakan mendatar Althaf masih menyamping tipis di sisi kanan gawang PSS.

Gol pun baru didapat pada menit ke-93 saat PSS sudah unggul 2-0. Samsul Arif hanya bisa memperkecil keadaan, memanfaatkan bola pantul hasil tepisan Muhammad Ridwan.

Caretaker Persis Solo, Rasiman, tak menyinggung performa Alexis Messidoro dalam sesi jumpa pers resmi usai pertandingan.

Namun, ia lebih kecewa pada kualitas penyelesaian akhir timnya. Ada banyak peluang emas tercipta namun hanya peluang Samsul Arif yang menjadi gol pada penghujung laga.

Kegagalan memanfaatkan peluang pada akhirnya dihukum PSS Sleman dengan mencetak dua gol pada babak kedua.

"Di Super League (Liga 1) ini memang kita tidak boleh menyia-nyiakan peluang seperti itu," tutur Rasiman.

"Tapi saya respek pada pemain yang sudah kerja sangat keras. Mengontrol pertandingan lawan Sleman itu tidak mudah. Mereka juga tim yang berkualitas," lanjut Rasiman.