In-depth

Perbandingan Debut Graham Potter dan Tuchel Bersama Chelsea: Menawan tapi Tak Menang

Kamis, 15 September 2022 10:01 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Toby Melville
Pelatih baru Chelsea, Graham Potter saat memimpin Brighton melawan Newcastle United (13/08/22). (Foto: REUTERS/Toby Melville) Copyright: © REUTERS/Toby Melville
Pelatih baru Chelsea, Graham Potter saat memimpin Brighton melawan Newcastle United (13/08/22). (Foto: REUTERS/Toby Melville)
Tampil Dominan

Di laga kontra RB Salzburg, Chelsea bermain dominan dan seakan membuat lawannya tak bernafas sedikit pun, terutama sejak babak pertama.

Di babak pertama, Chelsea mampu menguasai 73 persen penguasaan bola dan melepaskan 9 tembakan. Sayangnya tak ada satu pun yang mengenai sasaran.

Bahkan di babak pertama, dominasi Chelsea terlihat dari banyaknya operan yang dibuat, yakni 351 operan, unggul dua kali lipat lebih dari RB Salzburg yang hanya membuat 135 operan.

Di babak keduapun dominasi Chelsea tetap bertahan dengan 71 persen penguasaan bola dan 8 tembakan yang di mana 4 di antaranya tepat sasaran.

Bahkan, Chelsea mampu melepaskan 297 operan di babak kedua. Lagi-lagi unggul dua kali lipat lebih dari RB Salzburg yang hanya membuat 120 operan.

Di atas kertas, catatan-catatan ini membuktikan bahwa debut Graham Potter terbilang apik. Apalagi dengan rentang waktu yang hanya seminggu, sejak dirinya datang untuk melatih.

Sayangnya, catatan-catatan apik ini tak berbanding lurus dengan hasil, di mana Chelsea justru harus kebobolan usai unggul, penyakit yang sama seperti di era Thomas Tuchel.

Catatan-catatan ini pun juga membuktikan bahwa Graham Potter cukup bertaji untuk mengisi kursi sepeninggal Tuchel yang dipecat.

Namun, bagaimana perbandingannya dengan catatan Chelsea saat debut Thomas Tuchel sebagai pelatih? Apakah lebih baik atau sama saja?