Liga Inggris

Liga Inggris: No Respect! Bintang Chelsea Tampak Bahagia dengan Pemecatan Tuchel

Rabu, 21 September 2022 16:35 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© REUTERS/Tony Obrien
Meski kariernya diangkat oleh Thomas Tuchel, Christian Pulisic mengaku menyimpan sakit hati usai tidak dijadikan starter di laga penetuan Chelsea vs Real Madrid. Copyright: © REUTERS/Tony Obrien
Meski kariernya diangkat oleh Thomas Tuchel, Christian Pulisic mengaku menyimpan sakit hati usai tidak dijadikan starter di laga penetuan Chelsea vs Real Madrid.

FOOTBALL265.COM - Pemecatan Thomas Tuchel dari raksasa Liga Inggris (Premier League), Chelsea, beberapa waktu lalu terbilang mengejutkan dan banyak yang merasa jika keputusan tersebut tidaklah tepat.

Hanya saja tidak semuanya mungkin sepakat dan justru mahal merasa senang termasuk winger The Blues asal Amerika Serikat, Christian Pulisic.

Pulisic adalah salah satu pemain yang tidak merasa senang dengan rezim Tuchel di Stamford Bridge yang berdurasi kurang dari dua musim penuh.

Pasalnya ia bukan langganan starting XI dan pernah dikhianati soal janji bermain sebagai starter pertandingan maha penting yakni semifinal Liga Champions 2020/2021 kontra Real Madrid.

Setelah mencetak satu gol di leg pertama usai bermain sejak menit awal yang digelar di Santiago Bernabeu, Tuchel ingin agar Pulisic beristirahat di pertandingan berikutnya.

Kebetulan setelah itu hanya ada laga yang relatif mudah melawan Fulham di Liga Inggris, sehingga eks Borussia Dortmund itu tidak keberatan disimpan di bangku cadangan.

Hanya saja Thomas Tuchel kemudian berubah pikiran di hari-H laga leg kedua melawan Real Madrid dan memilih untuk menanggalkan Christian Pulisic demi Kai Havertz.

Jelas saja kekecewaan besar dirasakan Pulisic. Meski kemudian ia tetap menyumbang satu assist sebagai subtitusi dan Chelsea lolos ke partai puncak, ia sudah kadung merasa terkhianati oleh Tuchel.

Keduanya padahal punya hubungan baik yang sudah lama terjalin sejak di Dortmund. Tuchel adalah pelatih yang mematangkan bakat Pulisic dengan memberinya begitu banyak jam terbang di Jerman.