Liga Champions

Tinggalkan Juventus Sebelum Terlambat, De Ligt Kritik Mantan yang Tak Punya Ambisi di Liga Champions

Rabu, 21 September 2022 17:35 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS-Alberto Lingria
Juventus dapat kritikan dari mantan pemainnya, Matthijs de Ligt, yang pindah ke Bayern Munchen. REUTERS-Alberto Lingria. Copyright: © REUTERS-Alberto Lingria
Juventus dapat kritikan dari mantan pemainnya, Matthijs de Ligt, yang pindah ke Bayern Munchen. REUTERS-Alberto Lingria.

FOOTBALL265.COM - Menanggapi krisis yang saat ini dihadapi oleh Juventus, Matthijs de Ligt tidak segan-segan ikut melontarkan kritik pada mantan klubnya tersebut.

Di mata sang bek Belanda, Bayern Munchen yang ia perkuat saat ini jauh lebih ambisius terutama dalam mengejar titel Liga Champions.

De Ligt mengakhiri kebersamaan dengan Juventus pada bursa transfer musim panas lalu, meski ia masih terikat kontrak hingga Juni 2025 dan berlabuh ke Bayern yang rela menebusnya seharga 67 juta euro.

Keputusan itu cukup mengejutkan, mengingat ia dianggap masih bisa lebih berkembang bersama I Bianconeri karena bermain di liga domestik yang lebih kompetitif ketimbang Die Roten.

Namun keputusan mantan kapten Ajax Amsterdam tersebut rupanya sudah tepat. Begitu De Ligt angkat kaki, Juventus langsung oleng.

Armada Massimiliano Allegri baru menuai dua kemenangan di Liga Italia dan sama sekali belum pecah telur di Liga Champions.

Sementara itu Matthijs de Ligt menikmati start yang cukup apik bersama Bayern Munchen. Di Liga Jerman memang masih ada sedikit kendala, tetapi di Liga Champions mereka masih jadi tim adikuasa.

“Saya sangat menikmati waktu saya bersama Juventus, namun sudah waktunya untuk mendapatkan tantangan baru. Anda harus berani mengambil risiko di sepak bola,” ujar De Ligt saat ditemui oleh NOS.

“Juventus adalah tim yang bagus. Tetapi bergabung dengan Bayern Munchen adalah lompatan lebih tinggi buat saya, karena mereka mempunyai ambisi untuk memenangkan Liga Champions,"

"Saya tidak merasakan hal itu di Juventus," tambahnya lagi seakan menebar garam ke luka Si Nyonya Tua yang belum pernah lagi mengangkat trofi Kuping Besar sejak 1996.