Tinggalkan Juventus Sebelum Terlambat, De Ligt Kritik Mantan yang Tak Punya Ambisi di Liga Champions
Massimiliano Allegri selaku manajer dianggap jadi salah satu penyebab kenapa Juventus saat ini terpuruk.
Allenatore asal Italia tersebut kerap kali diklaim miskin taktik dan lebih banyak memainkan sepak bola negatif.
Hal ini jugalah yang membuat Matthijs de Ligt mantap untuk mengemasi kopernya ke Jerman karena Bayern Munchen memainkan skema yang lebih menyerang.
Walaupun seorang pemain bertahan, tetapi bek sentral 23 tahun itu adalah pemuja taktik menyerang karena pengaruh filosofi Belanda yang dahulu dikenal sebagai totalvoetbal.
“Filosofi permainan Bayern Munich tidak jauh berbeda dengan apa yang diterapkan oleh tim nasional Belanda," sambung De Ligt lagi.
"Saya sudah tampil di enam dari delapan pertandingan. Jadi, saya sangat puas dengan apa yang sudah saya lalui dalam dua bulan terakhir,” pungkasnya kemudian.
Sampai saat ini Juventus sepertinya belum punya niatan untuk mengganti pelatih mereka meski hasil jeblok yang sudah didapat di Liga Italia dan Liga Champions.
Jangan sampai kata-kata Matthijs de Ligt menjadi semakin terbukti apabila nantinya La Vecchia Signora semakin terpuruk dan menyesali kenapa tidak berganti nakhoda lebih awal.