Insiden kobaran api yang mewarnai laga lanjutan Liga 2, antara PSPS Riau vs PSMS Medan menambah daftar buruk perilaku suporter Indonesia yang jadi sorotan dunia.

Kekecewaan karena PSPS Riau tertinggal dari tim tamu, diduga kuat menjadi alasan mengapa oknum suporter The Riau Warriors nekat menyalakan flare saat laga bergulir.

Padahal, dalam laga tersebut hadir dua petinggi klub, yakni Norizam Tukiman (PSPS) dan Eddy Rahmayadi (PSMS).

Sejatinya, PSPS Riau bisa berbicara banyak di pertandingan ini. The Riau Warriors bisa unggul lebih dulu lewat gol Rio Hardiawan.

Namun tak lama kemudian, penggawa PSMS Medan, Ahmad Irwan melesakkan dua gol yang membalikkan kedudukan.

Nahasnya, Fardian Harahap melesakkan gol kembali untuk PSMS Medan, membuat tim tamu sementara unggul 1-3 di babak awal. 

Memasuki babak kedua, mudah saja bagi Ahmad Irwan untuk mencari celah dan bisa mencetak gol lagi. Hattrick bersama PSMS.

Hal ini disinyalir memantik oknum suporter hingga menyalakan flare dan membuat pertandingan dihentikan beberapa waktu.

Ketika laga dilanjutkan, PSPS Riau mulai membara dan Eggelberd Sani menyusul ketertinggalan lewat gol brilian darinya, hingga skor sementara beranjak jadi 2-4.

Memasuki babak injury time, penggawa muda andalan tuan rumah, Alif Jaelani, yang notabene ialah jebolan Garuda Select, bisa menutup laga dengan gol bagi PSPS Riau.