Laga memasuki menit-menit krusial babak pertama, Jamaika masih kesulitan memberi ancaman berarti bagi lini pertahanan Argentina.

Di sisi lain, meski mendapat beberapa peluang untuk menggandakan skor namun Argentina masih belum mampu menambah kedudukan. Skor 1-0 pun bertahan hingga turun minum.

Memasuki paruh kedua, Albiceleste masih tampil dominan dan memaksa Jamaika untuk tetap bermain di area pertahanan sendiri.

Sayangnya, pertahanan rapat yang diperagakan Jamaika menjadi ujian tersendiri bagi lini depan Albiceleste. Pada menit ke-55, Argentina memasukkan sejumlah pergantian pemain. Di antaranya memasukkan Lionel Messi.

Sejurus dengan itu, serangan Albiceleste pun kian tajam. Pada menit ke-61 pergerakan berbahaya Le Celso nyaris bikin petaka bagi Jamaika, beruntung lini pertahanan tim tamu lekas mengggagalkan peluang tersebut.

Laga memasuki menit ke-70, Argentina masih dominan dalam penguasaan bola. Meski begitu, Messi Cs tampak mengendurkan tempo serangan.

Situasi tersebut dimanfaatkan Jamaika untuk melalukan conter attack. Pada menit ke-73, Antonio nyaris membuat pendukung Argentina terhenyak andai aksi individunya di area pertahanan Argentina tak digagalkan Otamendi.

Pada menit ke-83 Messi nyaris mencetak gol di laga ini. Sayang, kerjasama satu dua dengan De Paul yang diakhiri sepakan keras La Pulga masih bisa dimentahkan kiper Jamaika.

Messi akhirnya mencatatkan namanya di papan skor di laga tersebut. Tak tanggung-tanggung, ia langsung mencetak 2 gol dalam tempo cepat. Gol pertamanya dibubukan lewat sepakan terukur dari luar kotak penalti Jamaika di menit ke-86. Tiga menit berselang, ia kembali nyekor melalui tendangan bebas.

Hingga peluit panjang berbunyi, skor 3-0 untuk keunggulan Argetina tak berubah. Hasil ini membuat Argentina menjaga rekor clean sheet dalam 4 laga beruntun.