Mulai Unjuk Gigi, 3 Alasan Ini Bikin Dimas Drajad Layak Jadi Pewaris Nomor 9 di Timnas Indonesia
Jika Dimas Drajad menunjukkan konsistensinya, bukan tidak mungkin ia bakal mengikuti jejak Bepe sekaligus menjadi pewaris sahnya.
Gol-gol yang dilesatkan Dimas Drajad di Persikabo 1973 maupun Timnas Indonesia pun bercorak layaknya sosok penyerang murni.
Yaitu tidak membutuhkan banyak speed, namun punya naluri mematikan saat berada di depan gawang lawan.
Terbukti, saat bersua Curacao Dimas Drajad mampu membuktikan itu. Instingnya sebagai predator membuat kiper Curacao mati kutu.
3. Tampil Reguler
Salah satu keistimewaan yang dimiliki Dimas Drajad saat berada di Persikabo 1973 maupun Timnas Indonesia adalah tampil reguler. Dengan kata lain, Dimas Drajad punya kesempatan untuk terus meningkatkan penampilannya.
Berbeda jika ia lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan. Maka potensi Dimas Drajad sulit untuk berkembang.
Untungnya, Djanur maupun Shin Te-yong cukup percaya dengan kemampuan Dimas Drajad hingga membuatnya berada di starting XI.
Ditambah lagi, para pesaingnya di level klub maupun Timnas Indonesia juga tergolong enteng. Di Persikabo 1973 misalnya, ia hanya bersaing dengan Yandi Munawar dan Ali Koroy.
Secara hitung-hitungan, jelas Dimas Drajad puny keunggulan dibanding kedua nama tersebut untuk berada di tempat reguler. Bersama Timnas Indonesia pun demikian.
Dua kompetitornya, M Rafli dan Ramadhan Sanantha masih kalah saing dengan dia. Itu artinya Dimas Drajad akan punya banyak waktu untuk terus berkembang dan menyamai level Bepe.