Bukan Kaleng-kaleng, Ini 3 Alasan Kenapa PSSI Jangan Pisahkan Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia
3. Aroma Juara Semakin Kuat
Shin Tae-yong memang belum bisa memberikan gelar apapun pada timnas Indonesia namun sepertinya sebentar lagi sisi negatif tersebut bakal sirna.
Di turnamen pertamanya saja di Piala AFF 2020 dengan bekal pemain yang jauh lebih muda dari kontestan lainnya status runner-up bisa didapat.
Ditambah lagi lawan yang mereka hadapi di final adalah Thailand, raja sepak bola Asia Tenggara. Meski kalah dengan agregat 6-2 namun itu hanya masalah mental saja.
The War Elephants punya banyak pemain senior dengan puluhan caps saat itu dan diuntungkan denan keunggulan cepat pada leg pertama.
Dengan materi skuat yang sama, atau bahkan bisa lebih baik dengan kehadiran pemain naturalisasi, timnas Indonesia dan Shin Tae-yong bisa saja menjadi kampiun di edisi 2022 mendatang.
Mental Merah-Putih sudah semakin matang dengan keberhasilan lolos ke Piala Asia 2023 setelah absen 15 tahun lamanya di ajang terbesar Benua Kuning tersebut.
Sukses serupa juga didapakan oleh skuat U-20 yang juga diasuh Shin tae-yong. Tidak salah jika menganggap saat ini publik tanah air kian percaya dengan magis sang manajer.
Dengan demikian kontrak baru seharusnya kini sudah mulai dibicarakan oleh PSSI jika tidak ingin Shin Tae-yong berpindah ke lain hati.
Gaji mahal bukan masalah karena jarang ada pelatih yang mau dan sanggup membawa timnas Indonesia maju sedemikian jauh.
Saat baru tiba, Shin Tae-yong melihat timnas Indonesia berada di peringkat 173 FIFA dan kini telah meroket 11 level lebih baik.