Liga Indonesia

Liga 1 Dihentikan Sementara Imbas Tragedi Kanjuruhan, Begini Sikap PSS Sleman

Senin, 3 Oktober 2022 09:40 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis:Yanto/Football265.com
Logo klub Liga 1, PSS Sleman. Copyright: © Grafis:Yanto/Football265.com
Logo klub Liga 1, PSS Sleman.

FOOTBALL265.COM - Direktur Utama PSS Sleman, Andywardhana, menyesalkan terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa. Tim Elang Jawa mendukung penuh andai nantinya Liga 1 Indonesia 2022-2023 distop sementara.

PSS ikut menyesalkan kejadian maut usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22) malam. Laga pekan ke-11 Liga 1 itu diharapkan berjalan lancar meski bertajuk Super Derby Jawa Timur.

Kini, nasi sudah menjadi bubur. Kemenangan pertama Persebaya 3-2 atas Arema FC di Malang setelah 23 tahun justru berakhir dengan memilukan. Hampir 200 orang meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi. 

"Kami dari keluarga besar PSS Sleman mengucapkan turut berbelasungkawa kepada para korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan. Kami amat menyesalkan atas kejadian ini. Tentu kita semua harus mengambil hikmah dari peristiwa ini," kata Andywardhana, Minggu (2/10/22).

Tragedi Kanjuruhan membuat Liga 1 dihentikan untuk sementara, sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo. Kompetisi baru akan jalan lagi jika sudah ada evaluasi terkait prosedur pengamanan.

PSS Sleman pun menghormati keputusan ini. Ia mendukung langkah PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengumumkan penghentian kompetisi Liga 1 selama sepekan.

Andywardhana berharap kejadian semacam ini menjadi pembelajaran penting bagi Liga Indonesia agar ke depan tak terulang kejadian yang sama.

"Mengenai sanksi dan pemberhentian sementara kompetisi, kami rasa ini adalah yang terbaik untuk saat ini. Jadi kita semua punya kesempatan untuk mengevaluasi dan berbenah," tutur Andywardhana.

"Hal ini bertujuan agar kita bisa lebih aman, bersahabat, dan lebih baik ke depannya dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola. Kita harus menyadari peristiwa ini bisa terjadi di mana pun," imbuhnya.