FOOTBALL265.COM - Madura United turut menyampaikan duka cita mendalam terhadap Tragedi Kanjuruhan dalam Derby Jawa Timur antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22).
Klub berjulukan Laskar Sape Kerrab itu lantas menyesalkan atas adanya 125 korban yang meninggal dunia, serta ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Dalam konteks ini, Madura United lebih menegaskan bahwa seharusnya sepak bola kembali kepada hakikatnya, yakni olahraga yang memberikan hiburan bagi semua orang.
"Sepak bola itu menjunjung tinggi nilai-nilai. Yaitu respek (saling menghormati) dan terpenting adalah nilai kemanusiaan," ucap Direktur Madura United, Ziaul Haq Abdurrahim, Senin (3/10/22).
"Untuk kejadian di Kanjuruhan, kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Tentu peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," imbuhnya.
Sehubungan itu, manajemen Madura United secara tegas juga menuntut pengusutan secara tuntas atas tragedi yang merenggut ratusan korban jiwa itu.
"Kami yang ada di dunia sepak bola, bersepakat untuk menghentikan Liga 1, sampai semuanya clear (jelas)," beber Ziaul Haq.
Madura United sendiri berkomitmen untuk menjadikan tragedi ini sebagai pembelajaran. Setidaknya, gelaran pertandingan Liga 1 di kandang akan lebih ditingkatkan lagi aspek pengamanan dan kenyamanan untuk penonton.
"Presiden klub kami (Achsanul Qosasi) sebelumnya juga sudah bilang, bahwa sepak bola tidak boleh (terjadi) rusuh di Madura sejak 2013," ujar Ziaul Haq.
"Dan kalau sampai terjadi seperti itu apalagi jatuh korban, maka beliau sendiri yang akan menghentikan sepak bola di Madura," tambah dia.