Liga Indonesia

Pesan Penting Persija dan 3 Klub Liga 1 Pascatragedi Memilukan di Kanjuruhan

Selasa, 4 Oktober 2022 17:50 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

FOOTBALL265.COM - Peristiwa memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023, Sabtu (01/10/22) membuat empat klub lainnya ikut bersuara. 

Persija Jakarta, Persita Tangerang, Borneo FC dan Dewa United ikut berduka atas tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa. Empat klub tersebut mengingatkan semua pendukungnya untuk belajar dari peristiwa tersebut. 

Presiden Persija, Muhamad Prapanca, mendoakan agar apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi kasus terakhir di sepak bola Indonesia. 

“Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, saya mendoakan untuk semua korban agar mendapat tempat di sisinya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Prapanca. 

"Saya berharap semoga insiden di Malang menjadi kasus terakhir di sepak bola Indonesia,” tutur Prapanca.

Hal senada juga disampaikan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, dan kapten tim, Andritany Ardhiyasa. Keduanya sangat sedih dengan apa yang terjadi di Malang dan berharap ada titik terang dari peristiwa tersebut  

"Saya merasakan kesedihan yang luar biasa, karena hal seperti ini tidak boleh terjadi di sepak bola. Saya mengucapkan turut berbela sungkawa pada keluarga dan kerabat korban," kata Thomas Doll 

"Saya akan membahas sepak bola lagi ketika semua masalah yang menyebabkan tragedi ini sudah terselsaikan," lanjutnya. 

Mewakili skuad Persija, Andritany, mendoakan semua korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga korban diberi kekuatan. 

"Saya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi pada masa depan, karena kami menginginkan sepak bola adalah olahraga yang bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa ada rasa takut," ujarnya.