Liga Indonesia

Pesan Penting Persija dan 3 Klub Liga 1 Pascatragedi Memilukan di Kanjuruhan

Selasa, 4 Oktober 2022 17:50 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.
Stop Fanatisme Buta

Presiden Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar menyampaikan belasungkawa kepada para korban dalam insiden di Malang. Ia berharap kejadian ini menjadi yang terakhir di Indonesia.

Kejadian ini diharapkan bisa menjadi titik balik perubahan sepak bola Indonesia. Ke depannya, pertandingan harus lebih nyaman dan aman bagi siapa pun yang datang ke stadion.

Kalah menang adalah hal biasa dalam kompetisi. Persita meminta penggemar supaya tidak larut dalam fanatisme buta. 

“Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua yang mencintai sepak bola. Olahraga ini seharusnya menjadi pemersatu seluruh elemen, karena sepak bola adalah olahraga yang dicintai oleh masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak, perempuan, muda-tua bahkan sudah menjadi hiburan keluarga," kata  Ahmed Rully Zulfikar.

Sebagai bentuk solidaritas dan simpati atas jatuhnya korban di Malang, para pemain, pelatih, ofisial hingga presiden Borneo FC mengheningkan cipta dan mendoakan para korban sebelum sesi latihan di Stadion Segiri Samarinda, Senin (03/10/22) sore.

"Karena ini adalah duka bagi seluruh pelaku sepak bola Tanah Air. Ini adalah bentuk keprihatinan dan solidaritas kami di Borneo FC. Semoga peristiwa di Malang ini menjadi yang terakhir," jelas COO Borneo FC, Ponaryo Astaman. 

Ponaryo berharap kejadian ini menjadi bahan instrospeksi semua pihak, terutama bagi suporter. Dia menegaskan, suporter tidak boleh jalani fanatisme buta, tapi harus dalam porsi yang pas. 

"Sekarang waktunya bagi semua untuk merendahkan ego masing-masing. Ayo kita kembali bersatu, bergandengan tangan demi kemajuan sepak bola Indonesia," tambah eks kapten Timnas Indonesia itu.