Trent Alexander-Arnold dan Paul Scholes, Dua Berlian yang Timnas Inggris Sia-siakan
Berkali-kali Trent Alexander-Arnold terlihat kebingungan saat harus menghentikan pergerakan Aleksandar Mitrovic ataupun Leandro Trossard yang kemudian berujung gol bagi lawan.
Bukan sebuah kebetulan jika Liverpool pun gagal menang di dua pertandingan tersebut (imbang 2-2 dan 3-3) dan semua mata tertuju pada kambing hitam yang sama, Trent.
Semakin tereksposnya kelemahan Trent membuat pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, kini tidak lagi mengandalkannya.
Southgate bukan tidak memberinya panggilan, namun mencadangkannya demi menempatkan Kyle Walker atau Reece James untuk mengisi pos bek kanan.
James dan Walker sama-sama juga berstatus sebagai fullback elite di klub masing-masing, Chelsea dan Manchester City, dan punya kemampuan sama baiknya saat maju ataupun mundur.
Southgate, sebagai manajer yang memberi Trent debut di Inggris senior, sebenarnya tahu jika mencadangkannya adalah sebuah kemubaziran dan sempat mencoba untuk memberinya posisi baru sebagai gelandang.
Diharapkan visi bermain yang apik bisa menjadikannya pemain tengah mumpuni namun eksperimen ini tidak begitu memuaskan dan bahkan dikecam oleh Klopp karena Southgate dianggap mensia-siakan pemain kelas dunia di posisi yang salah.
Situasi yang dialami Trent Alexander-Arnold di Inggris saat ini mirip dengan apa yang terjadi pada Paul Scholes nyaris satu dekade silam.
Scholes yang merupakan salah satu gelandang tengah terbaik pada masanya dipaksa menjadi sayap hanya karena Inggris saat itu tidak mau mengorbankan salah satu dari Steven Gerrard atau Frank Lampard.
Karena merasa dianaktirikan, Scholes kemudian memilih untuk pensiun dari The Three Lions pada 2004. Sempat ada isu jika legenda Manchester United itu akan melakukan comeback namun pada akhirnya hal itu tidak pernah terjadi.