In-depth

3 Pemain yang Jadi Biang Kerok Kekalahan AC Milan dari Chelsea di Liga Champions

Kamis, 6 Oktober 2022 14:30 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Alessandro Sabattini/Getty Images
Sandro Tonali pada laga melawan Lazio di Stadio Giuseppe Meazza. Copyright: © Alessandro Sabattini/Getty Images
Sandro Tonali pada laga melawan Lazio di Stadio Giuseppe Meazza.
1. Sandro Tonali

Sandro Tonali menjadi salah satu pemain yang dinilai tampil buruk saat AC Milan bersua tuan rumah Chelsea di Liga Champions pada dini hari WIB tadi.

Pemain yang masih berusia 22 tahun tersebut terlihat gagal menjadi penyeimbang lini tengah Rossoneri. Ia tercatat hanya memlakukan akurasii umpan 73%, dua kali kalah duel, dan nol tekel sukses.

Setelah selesai laga, Sandro Tonali mengakui kalau beberapa kali kesulitan dalam menghentikan aksi individu dari Masount Mount maupun Raheem Sterling.

"Sulit untuk menganalisis insiden-insiden individu, itu secara keseluruhan bukan performa Milan," ujar Tonali dilansir dari Amazon Prime Italia.

"Kami perlu menggunakan pengalaman ini dan belajar dari itu, sebagai contoh untuk banyak pertandingan lainnya. Chelsea memulai pertandingan dengan perlengkapan ekstra dibandingkan dengan kami dan itu terlihat sejak awal," tuturnya menambahkan.

2. Sergino Dest

Selain Sandri Tonali, ada Sergino Dest yang penampilan buruknya di laga kontra Chelsea menjadi sorotan. Ia tercatat hanya melakukan 46 sentuhan, satu intersep, serta dua kali kalah duel.

Menjaga sisi kanan pertahanan AC Milan, Sergio Dest berulang kali gagal mengawal Mason Mount dan Ben Chilwell. Mereka berudua selalu leluasa masuk wilayah sepertiga akhir Rossoneri.

AC Milan sendiri menggaet Sergino Dest pada detik-detik penutupan bursa transfer musim panas lalu. I Rossoneri berjabat tangan dengan Barcelona terkait kepindahan Dest dengan formula pinjaman selama satu musim alias hingga 2023 mendatang.

Kepindahan Dest sendiri dilakukan oleh skuad asuhan Stefano Pioli guna menambal lubang yang ditinggalkan Alessandro Florenzi, yang dibekap cedera.

Mula-mula, penampilan Dest cukup menjanjikan hingga membuat posisi Davide Calabria terancam. Namun, alih-alih terus meningkat Dest malah menunjukkan performa inkonsisten.