Mural Solidaritas Kanjuruhan di Koridor Gatsu, Suporter Persis Solo Rangkul PSIM dan Arema FC
Koridor Gatsu merupakan salah satu jalan dengan lalu lintas terpadat di kota Solo. Ada ribuan kendaraan yang lewat setiap hari. Irul berharap kehadiran mural ini bisa menjadi cara efektif untuk sosialisasi ke warga.
"Mural itu seni publik yang efektif, karena ribuan orang melintasi jalan ini, otomatis juga melihat. Dengan adanya mural ini pesannya bisa efektif tersampaikan ke publik dan nantinya bisa berimbas positif," tutur Irul.
SoloIsSolo berharap ke depannya sepak bola Indonesia bisa berjalan dengan damai. Tak ada lagi tragedi maut seperti halnya terjadi di Stadionn Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 lalu.
"Sudah saatnya teman-teman suporter mengakhiri rivalitas yang kebablasan ini. Rivalitas boleh tapi hanya 90 menit di lapangan, selebihnya kita sudara," harapnya.
Aktivitas yang ada di dinding mural ini tak hanya akan berhenti pada Rabu malam saja. SoloIsSolo berharap para suporter bisa beraktivitas bersama melalui dinding ini.
Di mural ini, digambarkan ada delapan suporter yang saling berangkulan. Ke depan, diharapkan suporter yang logo klubnya belum ada di dinding ini bisa ikut memasang menggunakan sticker.
"Silakan kalau mau menuliskan pesan, atau menempelkan stiker klub kebanggaanya di sekitar mural ini," lanjut Irul.
Sebelum mural ini dibuat, Pemkot Solo sudah mengizinkan pemasangan baliho besar "Mataram Is Love" di depan pintu selatan Stadion Manahan Solo.
Baliho ini terdapat logo tiga klub yang suporternya sudah deklarasi damai pada 4 Oktober 2022 lalu. Logo tiga klub tersebut adalah PSIM Yogyakarta, PSS Sleman dan Persis Solo.
Perdamaian ini merupakan salah satu hikmah yang dirasakan atas Tragedi Kanjuruhan. Rivalitas tiga klub ini sudah terjadi bertahun-tahun dan banyak korban berjatuhan. Kini, ketiga kubu sepakat untuk berdamai.