'Mataram is Love' Belum Berakhir, Pasoepati Bakal Undang Brajamusti ke Solo
Pasoepati gembira ketika dua agenda bersama suporter PSIM dan PSS berjalan sukses. Ini merupakan bentuk kesadaran setelah kejadian di Stadion Kanjuruhan.
Gondrong menyebut agenda kedua di Stadion Maguwoharjo, Kamis (6/10/22) malam, berjalan sukses. Ada ratusan anggota suporter Persis Solo yang ikut datang.
"Tentunya harapan kita sebagai suporter Pasoepati, dengan adanya kegiatan doa bersama kedua ini, jadi salah satu bentuk jabat tangan yang sudah dimulai saat ini dan seterusnya," papar Gondrong.
Sementara itu, setelah melakukan doa bersama, suporter Persis Solo juga menggalang persaudaraan dengan suporter seluruh Indonesia di Malang, Jumat (7/10/22) malam.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari acara tujuh harian Tragedi Kanjuruhan.Gondrong datang bersama para perwakilan pendukung Persis Solo.
"Suasana di sekitar stadion sangat damai," ujarnya.
"Secara keseluruhan ada banyak suporter yang datang. Kita datang bersama teman-teman sebagai wakil dari Solo," jelas Gondrong.
Dalam perjalanannya, suporter Persis Solo, khususnya Pasoepati, punya hutang budi pada Aremania. Mereka merupakan inspirasi dari terbentuknya Pasoepati pada 9 Februari 2000 lalu.
Pasoepati bahkan menyebut Aremania sebagai guru besar suporter. Kala itu, warga Solo takjub dengan kekompakan suporter Arema Malang hingga kemudian ingin menyatukan banyak wadah suporter Pelita Solo.
Musim ini akan menjadi momen pertemuan pertama Aremania dengan suporter Solo setelah bertahun-tahun terpisah kasta. Arema FC konsisten ada di Liga 1, sementara Persis Solo baru naik tahun ini.