Liga Indonesia

Suporter PSIM Berdamai dengan Persis Solo dan PSS Sleman, Coach Erwan: Momen Luar Biasa

Minggu, 9 Oktober 2022 09:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ilham Oktafian
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 2, PSIM Yogyakarta Erwan Hendarwanto merinding dengan momen perdamaian suporter PSIM Yogyakarta dengan suporter Persis Solo dan PSS Sleman. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Pelatih klub Liga 2, PSIM Yogyakarta Erwan Hendarwanto merinding dengan momen perdamaian suporter PSIM Yogyakarta dengan suporter Persis Solo dan PSS Sleman.

FOOTBALL265.COM - Pelatih klub Liga 2, PSIM Yogyakarta Erwan Hendarwanto merinding dengan momen perdamaian suporter PSIM Yogyakarta dengan suporter Persis Solo dan PSS Sleman. Pertemuan ribuan anggota tiga kelompok menjadi momen luar biasa.

Erwan menjadi salah satu saksi perdamaian tiga suporter ini di Stadion Mandala Krida, Selasa (4/10/22) lalu. Erwan hadir bersama para penggawa PSIM.

Di tengah rasa duka atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 suporter dan dua anggota Polri, Erwan melihat sisi berbeda pada acara doa bersama kala itu.

Perdamaian tiga suporter ini tak dilakukan secara simbolis antarpengurus. Ribuan suporter PSIM, Persis Solo dan PSS Sleman bisa langsung berada dalam satu tempat secara damai.

"Waktu ada doa bersama, kita prihatin dengan kejadian di Kanjuruhan, namun di sisi lain, ada sesuatu yang luar biasa. Para suporter mau menurunkan ego untuk bersatu," kata Erwan, Sabtu (8/10/22).

Sebagai salah satu warga Yogyakarta, termasuk pelaku bisnis, Erwan merasakan sendiri bagaimana efek negatif dari rivalitas yang kebablasan.

Makanya, Erwan gembira dengan terciptanya perdamaian antara suporter PSIM dengan suporter PSS Sleman dan Persis Solo. Ini menjadi awal yang bagus untuk perjalanan bersama kedepannya.

"Harapannya momen ini bisa terus dilanjutkan. Tidak ada lagi unsur kebencian di kalangan suporter," tutur Erwan.

Ketika kompetisi sudah berjalan, momen perdamaian itu akan mendapat ujian. Erwan ingin para suporter bisa menghadapi setiap ujian agar terus berpegangan tangan.

"Dengan hilangnya unsur kebencian, sepak bola kembali menjadi hiburan, kreativitas suporter juga menjadi tontonan yang menarik," papar Erwan