Liga Indonesia

Jadi Tersangka dalam Insiden Kanjuruhan, Dirut PT LIB Siap Bertanggung Jawab

Rabu, 12 Oktober 2022 05:25 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Subhan Wirawan
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita siap bertanggung jawab usai ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden stadion Kanjuruhan. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita siap bertanggung jawab usai ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden stadion Kanjuruhan.

FOOTBALL265.COM - Tersangka kasus tragedi Stadion Kanjuruhan yang juga menjabat Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita menegaskan dirinya akan bertanggung jawab atas apa yang harus dipertanggungjawabkan.

Akhmad Hadian Lukita memang termasuk dari enam tersangka yang ditetapkan Polisi imbas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Seperti diketahui, awan kelam terjadi di kancah sepak bola Indonesia. Di mana tepatnya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu.

Di mana selepas laga tersebut insiden terjadi yang di mana menewaskan 131 korban jiwa meninggal dunia. Selain itu ratusan jiwa luka-luka.

Usai ditetapkan tersangka, Akhmad Hadian Lukita akhirnya muncul di hadapan publik. Tepatnya saat dirinya dipanggil Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) di Kemen Polhukam, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Akhmad  Hadian Lukita mengaku siap bertanggung jawab atas apa yang dipertanggungjawabkan terhadap dirinya.

"Ini sudah menjadi tragedi nasional dan tentu kami sangat berduka dalam situasi ini," buka Lukita.

"Saya harus bertanggung jawab apa yang harus saya pertanggungjawabkan," tambah pria asal Bandung Jawa Barat ini.

Lukita pun berharap proses ini bisa segera usai. Selain itu tragedi Stadion Kanjuruhan menjadi pembelajaran bagi seluruh stakeholder sepak bola Indonesia.

"Proses masih berjalan dan mudah-mudahan bisa segera selesai dan tidak ada lagi kejadian seperti ini."

"Serta mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk seluruh stakeholder sepak bola Indonesia," tutup dia.