Liga 1 Sudah Terhenti 10 Hari, Yoyok Sukawi Jelaskan Rencana PSIS Semarang
Selain membenahi kekuatan tim, PSIS pun juga berharap pembenahan seluruh elemen sepak bola nasional dilakukan. Tragedi Kanjuruhan menjadi pukulan telak bagi Indonesia.
Dengan adanya penghentian sementara kompetisi Liga 1, ada waktu bagi stakeholder sepak bola untuk memahami lebih jauh tentang sepak bola.
"Kami sebagai pemilik klub Liga 1 punya harapan besar kepada pemerintah dan juga federasi, pihak kepolisian, suporter dan seluruh masyarakat yang terlibat di dalam sepak bola, untuk lebih mengedepankan fair play, aturan-aturan, keselamatan dan kenyamanan," ucap Yoyok Sukawi.
Yoyok berharap ke depannya tak akan ada lagi Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban hingga 132 jiwa atau paling banyak dalam sejarah sepak bola nasional.
Tragedi ini juga menjadi salah satu peristiwa paling mengerikan di dunia, dengan jumlah korban terbanyak kedua setelah Tragedi Estadio Nacional, Peru, yang memakan 328 korban jiwa pada tahun 1964 lalu.
"Harapan kami kejadian Kanjuruhan menjadikan awal dari kebangkitan sepak bola indonesia, menjadi lebih nyaman ditonton, lebih asik dan lebih aman serta tentu saja memberikan kebahagian kepada seluruh masyarakat di Indonesia," harap Yoyok Sukawi.
Sejauh ini, PSIS belum menemui kendala berarti di setiap partai Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang. Meski dipadati suporter, termasuk juga dari tim tamu, laga di Semarang selalu berjalan aman.
PSIS pun tak henti-hentinya mengkampanyekan agar sepak bola menjadi tontonan yang bisa dinikmati semua kalangan. Maka tak heran ketika kini Stadion Jatidiri banyak dihadiri suporter yang membawa anak dan istrinya.