Liga Indonesia

Bek Persija Jakarta Tanggapi Aturan Baru Kick-off Liga 1 dari FIFA

Jumat, 14 Oktober 2022 10:25 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Action plane dari hasil pertemuan PSSI, FIFA dan AFC untuk perbaikan sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan, Malang, Kamis (13/10/22). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Action plane dari hasil pertemuan PSSI, FIFA dan AFC untuk perbaikan sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan, Malang, Kamis (13/10/22).
Ikuti Aturan FIFA

Sebagai pemain yang sudah berpengalaman di sepak bola Indonesia, Tony sudah merasakan bermain sore dan malam hari. Dari pengalamannya tersebut, dia merasa ada perbedaan ketika bermain sore dan malam hari.

Salah satu yang dirasakan oleh Tony, yakni ketika bermain di Piala AFC. Saat itu menurut mantan pemain Persib Bandung ini kick-off pertandingan berlangsung sekitar pukul 17.00.

"Kalau mungkin Tony melihat pertandingan AFC, kalau di AFC itu kan mungkin jam 5, main saat matahari terbenam. Saat itu pertandingan mulai jalan," ujar Tony.

"Menurut aku sih bagus juga. Jangan sampai pertandingan terlalu malam. Apalagi tim-tim yang bermain di wilayah WITA, itu kalau siaran langsung setengah 9 WIB, setengah 10 WITA baru mulai," katanya.

Dari segi recovery, bermain pada malam hari menurut Tony cukup mengganggu, karena waktu istirahat pemain setelah pertandingan menjadi tidak teratur.

"Pastinya saat pertandingan malam, selesai set 12 dan sampai jam 1 malam sampai hotel, kita enggak bisa langsung tidur. Belum besok pagi perjalanan juga dan lagi kalau pertandingan malam mengubah jam istirahat, waktu recovery terganggu," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya gelandang Persib, Dedi Kusnandar menuturkan, rekomendasi jam kick-off dari FIFA tersebut sangat bagus, apalagi sebagai pesepak bola profesional dia harus mengikuti aturan yang diterapkan oleh Induk organisasi sepak bola dunia.

Apalagi, FIFA pasti sudah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan terkait jam pertandingan sepak bola di Indonesia.

"Itu sudah kita sambut baik dari pemain. kita tahu bagaimana keputusan FIFA jadi kita pemain harus mendukung dan support keputusan itu," kata pemain yang akrab disapa Dado ini.

"Kita harus mengikuti itu untuk kelancaran sepak bola Indonesia," jelas pemain asal Jatinangor, Kabupaten Sumedang ini.