In-depth

3 'Dosa' Andrea Agnelli yang Bikin Juventus Miris hingga Merana

Minggu, 16 Oktober 2022 23:50 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Reuters/Massimo Pinca
Andrea Agnelli saat laga Serie A Liga Italia antara Torino vs Juventus. Foto: Reuters/Massimo Pinca. Copyright: © Reuters/Massimo Pinca
Andrea Agnelli saat laga Serie A Liga Italia antara Torino vs Juventus. Foto: Reuters/Massimo Pinca.
Masalah Lain Andrea Agnelli

Melepaskan Beppe Marotta

Perekrutan Beppe Marotta yang dilakukan Andrea Agnelli pada awal-awal masa kepengurusannya, memang sempat berbuah manis.

Beppe Marotta menjadi arsitek andal yang turut menukangi Juventus menuju kejayaan. Berkat tangan dinginnya, klub berhasil mendatangkan banyak pemain bagus dengan harga bersahabat.

Bukan hanya itu, ia bakan cukup lihai mendatangkan pemain gratisan. Akan tetapi, dengan sangat mengejutkan, Beppe Marotta malah angkat kaki dari Juventus.

Perbedaan visi dan ketidakcocokkan prinsip dengan para anggota hierarki klub pun disinyalir sebagai biang kerok kepergiannya dari Turin.

Hilangnya sosok Beppe Marotta dari Juventus bahkan sampai disesaili oleh salah satu eks presiden klub, Giovanni Cobolli Gigli.

“Saya tidak mengerti mengapa Agnelli berpisah jalan dengan Marotta. Juventus butuh direktur yang dewasa dan berpengalaman, yang mampu merekomendasikan calon rekutan sesuai kondisi finansial,

“Kecuali klub mau berinvestasi 120 juta euro tiap tahun untuk keperluan transfer, yang mana jelas saya ragukan,” ucapnya kepada TuttoMercatoWeb.

Kedatangan Cristiano Ronaldo

Meski rencana mendatangkan Cristiano Ronaldo sudah ada sejak era Beppe Marotta, adalah Fabio Paratici yang berada di balik penyempurnaan transfer sang megabintang dari Real Madrid.

Memboyong pemain berjuluk CR7 tersebut memang sebuah langkah fantastis yang mendapat lampu hijau dari dinasti Andrea Agnelli.

Akan tetapi, keberadaan Cristiano Ronaldo yang berlabel pemain mahal tidak berpengaruh banyak terhadap prestasi tim. Apalagi, pandemi Covid-19 membuat banyak hal di Juventus jadi berantakan.

Padahal, situasi membuktikan bahwa klub-klub dengan finansial yang lebih sehat ternyata lebih cepat pulih dari pandemi.