In-depth

14 Statistik Gila yang Tunjukkan Mengapa Karim Benzema Layak Menangkan Ballon d'Or

Senin, 17 Oktober 2022 17:36 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Isman Fadil
© Reuters/Juan Medina
Selebrasi Karim Benzema saat laga LaLiga Spanyol antara Real Madrid vs Barcelona Copyright: © Reuters/Juan Medina
Selebrasi Karim Benzema saat laga LaLiga Spanyol antara Real Madrid vs Barcelona
Statistik Benzema (II)

8. Karim Benzema juga mendapat dua assist di Liga Champions pada 2021-22 dan rata-rata memberikan kontribusi gol langsung di kompetisi elite itu setiap 65 menit.

9. Karim Benzema mencetak 10 gol di babak sistem gugur Liga Champions pada 2021/2022, menjadikannya pemain dengan jumlah gol terbanyak di fase gugur dalam satu musim bersama dengan Cristiano Ronaldo pada 2016/2017.

10. Pria berusia 34 tahun itu menjadi pemain keempat yang mencetak gol dengan kedua kakinya di perempat final dan semifinal dalam satu musim Liga Champions setelah Fernando Morientes, Neymar, dan Edin Dzeko.

11. Benzema menjadi pemain kedua yang mencetak hat-trick Liga Champions berturut-turut di babak sistem gugur.

Pemaian lain yang pernah melakukan hal demikian adalah Cristiano Ronaldo yang mencetak trigol ke gawang Bayern Munchen dan Atletico Madrid pada 2017.

12. Gol sang striker kontra Eintracht Frankfurt membuat Benzema melampaui Raul sebagai pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa Los Blancos di belakang Ronaldo.

Terlebih lagi, Karim Benzema mampu melampaui penghitungan gol 135 penampilan lebih sedikit bersama Real Madrid ketimbang Raul.

13. Selama era Liga Champions, Benzema menjadi pemain keempat yang memenangkan trofi Pichichi (pencetak gol terbanyak Liga Spanyol) dan Sepatu Emas Liga Champions di musim yang sama.

14. Benzema juga menjaringkan enam gol dan menyumbangkan satu assist dalam 10 pertandingan Prancis pada 2021/2022, termasuk gol penyeimbang melawan Spanyol dalam kemenangan final UEFA Nations League.

Dengan 14 statistik gila tersebut, tentu sudah hampir pasti Karim Benzema memenangkan Ballon d’Or. Hanya pembatalan event itu saja yang mungkin bakal membuatnya gagal mendapatkan trofi bergensi tersebut.