Kondisi Menurun Drastis, Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Jadi 133 Orang
Lebih lanjut, Eko Novianto selaku dokter yang mengawal perawatan korban di ruang ICU RSSA Kota Malang turut membeberkan beberapa analisis perihal meninggalnya Andi Setiawan.
"Pasien datang pada Minggu (2/10/22) pukul 03.00 WIB dengan penurunan kesadaran. Ada multiple trauma dan cedera di beberapa tempat," terang dia.
Ditambah dengan sejumlah luka pada bagian tubuh lain setelah insiden terjadi, membuat korban begitu sulit untuk mencapai kondisi kesadaran yang stabil.
"Cedera di beberapa tempat. Ada memar di paru-paru, patah tulang di tulang iga, lalu (patah tulang) di paha sebelah kanan," beber Eko Novianto.
"Kami lakukan tindakan, observasi dan penanganan. Namun, kondisinya terus tak stabil, kritis, dan akhirnya kami nyatakan meninggal dunia," pungkas dia.