Liga Inggris: 3 Hal yang Perlu Diketahui tentang Jurgen Klopp Terseret Isu Xenophobia
Jadi Masalah
Di tengah perkembangan zaman dan media sosial yang sudah makin menggila, tidak butuh waktu lama maupun effort yang sulit untuk menyeret nama seseorang dalam sebuah isu.
Mendadak, bak petir di siang bolong, Jurgen Klopp terseret tuduhan xenophobia gara-gara jawaban yang ia berikan sebelum laga Manchester City vs Liverpool.
Menyusul kabar miring yang melibatkan dirinya, pelatih berusia 55 tahun tersebut pun angkat bicara.
Respons Jurgen Klopp
Manajer Liverpool itu pun langsung menyangkal ada esensi xenophobia dalam kalimatnya tentang “tiga klub yang bisa melakukan apa saja secara finansial” itu.
Ia mengaku tidak ingat ada kalimat yang mengindikasikan xenophobia saat berbicara soal tiga klub tersebut.
“Saya tahu diri saya dan Anda tidak bisa menyerang saya dengan sesuatu yang jauh dari kepribadian saya,” ujarnya saat sesi konferensi pers jelang laga kontra West Ham United.
“Jika saya seperti ini [xenophobia], saya pasti akan membenci diri sendiri. Saya sadar, bahwa apa yang saya katakan sering berpotensi menjadi salah paham. Terjadi begitu saja, tanpa ada intensi,” katanya lagi.
Menurut Jurgen Klopp, kata-kata yang ia ucapkan memang bisa dimaknai berbeda oleh banyak orang, namun parahnya, ia mungkin baru sadar setelah itu menjadi isu besar yang diperbincangkan publik.
“Terkadang Anda berkata sesuatu dan berkata, ‘Oh tidak! Ini bisa diartikan begini!’ Saya sadar apa yang saya katakan, dan apabila orang mau salah paham saya tidak bisa mengubahnya.”
Belajar dari kejadian ini, Jurgen Klopp pun mengaku akan lebih cermat dalam memilih kalimat - meski sembari berseloroh ia menyebut dirinya bukan orang yang selalu bisa bersikap hati-hati.