Piala Dunia 2022

6 Titik Perjalanan Penuh Cobaan Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Jumat, 21 Oktober 2022 12:36 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Melihat perjalanan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang ternyata tidak mudah dan penuh liku-liku. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS. Copyright: © Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Melihat perjalanan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang ternyata tidak mudah dan penuh liku-liku. Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.
Banyak Cobaan tapi Bakal Teselenggara Juga

Pada 2016, sejumlah pekerja proyek renovasi stadion Piala Dunia 2022 mengalami penyalahgunaan hak asasi.

Namun mirisnya, menurut laporan Amnesty International, pihak penyelenggara baru saja menyusun standar kesejahteraan pekerja - tepatnya dua tahun sebelumnya.

Isu ini kemudian membuat Gianni Infantino selaku presiden FIFA membentuk komite independen untuk memantau kondisi para pekerja stadion tersebut.

Isu Diplomatik

Cobaan Qatar untuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 ternyata tidak sampai di situ saja. Pada 2017, mereka mengalami isu diplomatik dengan sejumlah negara tetangga.

Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dan memberlakukan blokade darat, laut, serta udara setelah menuduh Qatar mendukung dan mendanai tindak terorisme.

Qatar pun membantah keras tuduhan tersebut.

Hasil Investigasi Dugaan Suap

Pada 2017, FIFA merilis laporan lengkap penyelidikan terhadap tuduhan korupsi atas penunjukan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.

Berkas tersebut ternyata memuat gambaran tentang proses pemungutan suara yang sempurna dan tidak ada bukti kuat bahwa komite menggunakan suap.

Persiapan

Di tengah banyaknya cobaan yang melanda, Qatar pada akhirnya siap menggelar Piala Dunia 2022 bulan November mendatang.

Meski begitu, masih ada sejumlah isu yang harus mereka cari jalan keluarnya ketika kompetisi hanya tinggal sebulan lagi, termasuk soal LGBT dan regulasi-regulasi lainnya.

Sumber: aljazeera.com