FOOTBALL265.COM - Skuat Arema FC tetap berkomitmen untuk bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang timbul pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/22) lalu.
Sebagaimana diketahui, Derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya Surabaya itu berujung sangat tragis. Terjadi insiden memilukan setelah laga.
Hingga kini, sebanyak 135 nyawa melayang dalam insiden tersebut. Sementara ratusan lainnya masih terdata mengalami luka-luka yang perlu dipulihkan.
Arema FC pun sudah diganjar sanksi yang terbilang berat selepas insiden tiga pekan lalu. Komite Disiplin (Komdis) PSSI melarang Arema FC bertanding di Malang hingga musim ini rampung.
Klub berlogo kepala singa sebelumnya juga sudah memastikan akan menanggung semua konsekuensi pasca tragedi. Arema FC menerima semua sanksi dan tidak akan banding.
"Sudah pasti, kami sangat terpukul. Setelah mengalami kejadian itu, ditambah sanksi, jelas kami sangat terpukul," ucap Pelatih Arema FC, Javier Roca Sabtu (22/10/22) lalu.
Tak cuma itu, Komdis PSSI lantas mengharuskan semua sisa laga home Arema FC mesti digelar di luar Malang, dengan jarak 250 kilometer.
Sanksi demikian berat lagi, dengan adanya hukuman menggelar 11 laga home Liga 1 musim ini tanpa penonton. Plus yang terakhir, denda Rp250 juta.
Javier Roca sendiri enggan memikirkan sanksi berat itu, termasuk juga para pemain. Yang paling penting, tugas pertama mereka adalah segera memulihkan kondisi mental yang drop.
"Semua pemain baik lokal dan asing, mendapat penanganan yang sama. Kami fokus disitu dulu," ungkap Roca.