Liga Indonesia

Mata Merah Para Korban Tragedi Kanjuruhan Diperkirakan Pulih dalam Satu Bulan

Jumat, 28 Oktober 2022 10:19 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Mata korban selamat Tragedi Kanjuruhan yang teriritasi gas air mata tetap bisa pulih. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Mata korban selamat Tragedi Kanjuruhan yang teriritasi gas air mata tetap bisa pulih. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT.

FOOTBALL265.COM - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi seusai Derby Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya Sabtu (01/10/22) lalu, menimbulkan banyak korban.

Hingga saat ini, tercatat 135 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan ratusan lainnya menderita luka-luka, baik ringan, sedang, maupun berat.

Khusus mereka yang mengalami luka-luka, sebagian besar menyasar pada mata. Para korban masih mengalami luka yang terlihat warna merah pada kelopak matanya.

Sebagaimana yang terlihat pada Ria Oktaviola, salah satu korban Tragedi Kanjuruhan yang dikunjungi Football265.com, Selasa (25/10/22) lalu.

Kendati penglihatannya tak bermasalah, masih terdapat sejumlah bercak merah pada kedua kelopak mata siswi SMA Islam Kepanjen, Kabupaten Malang itu.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Ria Oktaviola, salah satu korban selamat dr Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT) Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTRia Oktaviola, salah satu korban selamat dr Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT)

"Warna merah itu sifatnya temporer (sementara), karena disebabkan iritasi dari bahan gas air mata," demikian ucap Wakil Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, dr. Syaifullah Asmiragani.

Lebih lanjut, dia membeberkan luka pada mata itu dari sisi medis. Yang pasti, para korban hanya butuh waktu untuk memulihkan kondisi matanya hingga normal.

"Jadi, trauma pada mata itu ada dua, basa, dan asam, sedangkan (luka mata karena paparan gas air mata) sifatnya kimiawi basa," imbuh dia.

RSSA sendiri sudah menangani sejumlah korban yang terluka pada matanya akibat paparan gas air mata. Mayoritas mereka menunjukkan progres positif.

"Warna merah pada mata sudah banyak yang berkurang. Dan tidak ada satu pun dari mereka yang penglihatannya bermasalah," beber Syaifullah.