FOOTBALL265.COM – Tragedi Kanjuruhan, hampir sebulan berlalu. Kini sebuah cerita dari sisi lain insiden mematikan tersebut diungkapkan oleh seorang pemain Persebaya Surabaya, Leo Lelis.
Tragedi Kanjuruhan, yang terjadi pada 1 Oktober 2022, terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kala itu suporter tuan rumah nekat turun ke lapangan pascapertandingan lantaran kecewa setelah Arema FC dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3.
Situasi berubah tak terkendali saat petugas polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton yang memicu ratusan korban meninggal dunia.
Kejadian ini begitu mengiris hati semua anggota tim, baik pemain dan staf ofisial. Tidak hanya untuk kubu Arema FC namun juga kubu Persebaya Surabaya.
Hal ini terungkap dalam sebuah video berdurasi dua jam yang diunggah Persebaya Surabaya di kanal resmi Youtube pada Rabu (26/10/22) kemarin dan meraup lebih dari 500 juta penonton.
Awalnya, tim Persebaya datang ke Malang tanpa memiliki firasat apa pun. Mereka mengusung misi tiga poin untuk pertama kalinya di Kanjuruhan dalam 32 tahun.
Namun, lain dari laga Derby Jatim sebelumnya, tim Persebaya saat itu mendapatkan pengamanan berlapis dari Poltabes, Brimob dan Big Force Surabaya.
Para pemain yang awalnya berangkat naik bis tim kemudian berganti membonceng kendaraan taktiks (rantis) rantis atau barakuda sebelum memasuki kot Malang.
Hal ini rupanya menjadi pengalaman baru bagi beberapa penggawa Persebaya Surabya, salah satunya bek tengah asal Brasil, Leo Lelis.